TVRI Stasiun Papua Perlu Tambahan Anggaran
Hal tersebut disampaikanKetua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq (F-PKS) saat melakukan kunjungan kerja ke kantor stasiun TVRI Papua yang berlokasi di Jayapura. Sebagai Stasiun yang melayani 2 provinsi baik Papua , maupun Papua Barat, TVRI stasiun Papua hanya mendapat realisasi anggaran APBN sebesar Rp 8.046.363.140 dan non APBN Rp 1.325.477.425 yang nota bene tidak berbeda dengan stasiun-stasiun TVRI lainnya, sehingga sangat menghambat kinerja TVRI Papua yang harus mengaktifkan 20 tower pemancar, yang tertua buatan 1976 dan yang termuda dibangun tahun 1992 ditambah lagi wilayah kerja yang luas dan 90% harus menggunakan transportasi dengan moda pesawat terbang.
Direktur TVRI Stasiun Papua , Tellman W. Roringpandey, juga mengeluhkan tentang rangking jabatan kepala stasiun TVRI yang hanya setingkat eselon 3 membuat kepala stasiun kurang "didengar" oleh pusat, yang akhirnya bisa mengalokasikan besaran anggaran per tahun, tanpa memperhatikan aspirasi serta kebutuhan pos-pos anggaran di tiap-tiap stasiun. Sebagai gambaran, kepala RRI Papua di isi oleh orang dengan jabatan direktur (eselon 2).
Saat meninjau lokasi studio, rombongan yang beranggotakan KRMT Roy Suryo Notodiprojo, Nurhayati Ali Assegaf, Salim Mengga (F-PD), Paskalis Kossay (F-PG), Triamtomo, Tjahyo Kumolo (F-PDIP), Syahfan Badri Sampurno (F-PKS), Daeng Se're (F-PPP), Liky Chodidjah Wahid (F-PKB) dan Ahmad Muzani (F-Gerindra) ini cukup prihatin melihat alat-alat penunjang siar yang sudah tua, bahkan monitor-monitor TV buatan tahun 80-an masih banyak yang digunakan. Anggota Komisi 1 Roy Suryo, bahkan mengkritisi hal tersebut dari sisi operasional, dengan membandingkan, monitor buatan tahun 80-an konsumsi listriknya sangat tinggi. Belum lagi kurangnya biaya perawatan bagi tower-tower pemancar, yang karena usianya, membutuhkan biaya perawatan yang sangat besar dan lenggang waktu yang lebih pendek, agar tetap dapat beroprasi.
Dalam pidatonya Mahfudz juga memberikan apresiasi kepada seluruh staf TVRI stasiun papua, yang tetap melakukan aktifitasnya walaupun besar hambatannya, demi pengabdian terhadap seluruh masyarakat yang tinggal di pulau Papua, demi tercapainya keutuhan pencapaian informasi bagi seluruh lapisan masyarakat. (Rd.Tvp)